Senin, 22 Juni 2015

Makna Hidup

TENTANG SEDEKAH : Sedekah adalah sedekah. Ketika ada orang meminta, maka kalau kita memberi itu berpahala. Kecuali bila secara zhahir kita tahu hasil sedekah itu akan digunakan untuk berbuat maksiat. Maka lebih baik tidak diberikan. Tetapi apapun yang kita berikan secara ikhlas akan berpahala. Dan Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan amalan kita. Untuk itu memang harus dipisahkan tentang bagaimana solusi terhadap orang yang suka meminta-minta karena terorganisir atau profesi dengan sedekah kita. Jangan sampai analisa-analisa kita yang bisa jadi sebagian hanya asumsi akan menghalangi kita berbuat baik. Kalaupun ketahuan bahwa ternyata mereka tidak miskin dan hanya sekedar meminta-minta untuk menumpuk kekayaan, maka sedekah kita yang ikhlas tidak akan sia-sia dan selanjutnya kita akan bisa bersedekah secara jelas kepada fakir miskin. Sementara di sisi lain kita juga perlu menegakkan amar ma’ruf nahi munkar kepada mereka yang mencari kekayaan dengan cara itu. Bisa menyampaikan kepada pemerintah atau para tokoh masyarakat yang bisa memberikan jalan keluar. Tetapi yang terbaik adalah terus menerus menegakkan dakwah untuk mengubah sistem yang kapitalistik seperti ini, karena hal tersebut juga bersumber dari kehidupan yang kapitalis dan sekularis.

 

TENTANG MAAF: Manakah yang lebih mudah antara meminta maaf atau memberi maaf? Ketika hati diliputi kebencian, maaf takkan pernah terucap. Demikian pula ketika hati dipenuhi perasaan enggan dan tinggi hati, niat untuk meminta maaf pun tak akan pernah muncul.

Di satu sisi kita masih belum dapat melupakan semua sakit hati yang  mereka ciptakan, bahkan luka yang mereka torehkan belum mengering. Penderitaan berkepanjangan akibat ulah mereka juga menyengsarakan.

Lalu seberapa berbesarhatikah kita untuk meminta maaf atas kesalahan kita?
atau seberapa ikhlaskah kita untuk memaafkan-orang orang yang telah menyakiti kita?

Sementara di sisi lain kita sepenuhnya menyadari bahwa itu salah. Kita tahu betul bahwa Tuhan selalu membuka pintu maaf bagi hamba-Nya. Hati kecil kita pun seolah berbisik bahwa manusia tak lebih dari mahluk lemah yang mudah sekali berbuat khilaf. Kita pun bukan mahluk sempurna tanpa cela. Lalu, sampai kapan rasa sakit itu harus kita biarkan menggegorogoti hati dan keseharian kita? Padahal mungkin saja dengan memafkan mereka hati kita menjadi lega dan hidup pun menjadi lebih tenang?
“Mari saling memaafkan”,“ Memaafkan tentu lebih mulia”

 

TENTANG SABAR: Orang yang sabar lebih dapat merasakan ketenangan, keluasan berfikir dan kedalaman menganalisa masalah. Dengan kesabaran seseorang dapat melakukan tindakan-tindakan pencegahan akan segala kerugian yang mungkin menimpa dirinya karena kekeliruan yang tidak diperhitungkan. Selain dari ketenangan, orang yang sabar akan memperoleh banyak teman dan mudah dekat dengan orang lain, sekalipun mereka membencinya. Sabar mempunyai dua macam makna ; pertama sabar yang berarti lapang dada dan tabah dalam menghadapi segala kasus, problematika, musibah dan ujian yang menimpa diri, kedua mushabarah yang berarti tabah dan teguh menghadapi persaingan dalam memperjuangkan suatu cita-cita. Disinilah kita diuji apakah kita mampu menghadapi persaingan, teguh mempertahankan prinsip dan lebih tabah dalam menjalaninya. Sabar merupakan sifat mulia dan disukai Allah. Dengan kesabaran jiwa seseorang tidak akan lemah dalam menghadapi berbagai bentuk ujian dan cobaan. Sabar dapat membuat seseorang tidak patah semangat dalam menghadapi goncangan dan kesulitan dalam hidup, dan sabar juga merupakan ukuran taqwa dan iman seseorang.

“Akhirnya…… kunci sukses dalam menghadapi segala ujian adalah bersikap sabar dan berpasrah diri pada yang kuasa karena ketentuan segala sesuatu ada di tanganNya…….( Innallaaha ma`ashaabiriin )”

 

TENTANG IKHLAS: Hidup itu memang tidak mesti selalu adem ayem saja. Sekali waktu ada masa diselingi masalah. Entah itu masalah keluarga, kesehatan, keuangan, pekerjaan, atau masalah hubungan sosial. Satu dua masalah mungkin bisa diselesaikan tanpa mengganggu ritme kehidupan, tapi wajar pula jika ketika banyak masalah datang bersamaan, tubuh sedikit terhuyung agak sempoyongan. Dan belajar ikhlas barangkali menjadi obat mujarab agar hidup kembali bergairah dan tetap bergairah. Namun namanya juga belajar memang tidak semudah bicara, dan jelas yang penting adalah bagaimana kita mempraktekannya! … Maksudnya mau ikhlas seperti apa kita? Ikhlas nrimo sajalah tanpa usaha berbenah?

Barangkali maksudnya belajar ikhlas seperti … ikhlas berani jujur mengaku salah, ikhlas berani jujur mengaku keliru, ikhlas berani jujur kurang … bersyukur !. Dan dengan begitu barangkali dapat paham bahwa, ternyata masalah sebenarnya itu bukan masalah keluarga saja, bukan masalah kesehatan, bukan masalah keuangan, bukan masalah pekerjaan, bukan juga masalah hubungan sosial, tapi masalah sebenarnya itu ternyata … adalah diri sendiri! … yang kurang bersyukur atas nikmat karunia Ilahi!.

 

TENTANG KEJUJURAN : Kejujuran menunjukkan keindahan sifat serta ketinggian moral seseorang dan sekaligus dapat membentuk pelakunya cinta kepada Allah dan cinta kepada hamba-hambaNya yang mukmin. Kejujuran juga dapat membentuk manusia saling percaya mempercayai dan saling memperkuat rasa kasih sayang diantara mereka.

Menghias diri dengan kejujuran adalah keutamaan dan melepas diri daripadanya adalah kehinaan. Kejujuran merupakan tanda-tanda keimanan dan ksucian jiwa seseorang, kejujuran juga dapat dapat menuntun hati seseorang untuk mendapatkan petunjuk pada jalan yang lurus serta keselamatan.

Akan tetapi………. manakala kejujuran telah lenyap dari diri seseorang maka akan datang padanya kebohongan sebagai pengganti dalam jiwanya, lalu akan timbullah dalam dirinya sifat kemunafikan, penipuan, penghianatan dan bahkan menyalahi janji. Kebohongan itu besar dosanya dan berat pula hukumannya sesuai dengan yang dibohonginya. dan apabila kebohongan itu berlanjut atau sudah dianggap suatu hal yang biasa maka secara perlahan akan terjadilah penumpukan dosa dan lebih parah lagi bila kebohongan itu terhadap Allah, tentu akan besar sekali dosanya bahkan bisa dianggap orang paling zalim.

Karena itu ……. mari kita senantiasa tetap berusaha dalam kejujuran, karena kejujuran merupakan kunci segala kebaikan dan jalan menuju keridhaan Allah dan surgaNya. mari kita jauhi kebohongan, karena kebohongan merupakan kunci segala kejahatan dan jalan menuju kemurkaan Allah. Semoga kita bisa menerapkan kejujuran dan tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang telah diamanahkan, mulai dari yang kecil-kecil dan dari diri kita sendiri dengan harapan bisa membawa kebaikan dan manfaat serta kedamaian bagi banyak orang. Amiiiiiin…….

 

TENTANG CINTA : “Kadang kita tidak tahu apa itu cinta, yang sering dimaknai hanyalah menyukai yang tidak sadar didalamnya disertai dengan hawa nafsu belaka. Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput. itulah cinta sejati. Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya, agar cintamu abadi. Tidakkah anda mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah tua renta, hingga ajal menjemputmu? Tidakkah anda mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat? … “Cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri”…… Bersyukurlah yang punya cinta sejati”

 

TENTANG KASIH SAYANG : “Apakah yang sekarang kita rasakan tentang kasih sayang …. coba maknai : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-Ruum: 21)”

Kasih Sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduaanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.”

 

TENTANG SEYUM : “Coba kita ingat kapan kita tersenyum dengan tulus, kapan kita tersenyum karena hati kita berbahagia ?”  Ketika kita senyum di hadapan seseorang akan memberi arti yang sangat luas, karena terkadang kita terhanyut dengan senyuman seseorang. Dengan senyuman bisa membawa berkah, simpati dan hal-hal yang positif lainnya. Begitu pula dengan senyuman malah bisa membawa fitnah, bencana bahkan kematian. Karena senang dan tertawa bagian dari kebahagian serta tanda kesehatan yang baik, begitu juga sebaliknya. Apabila dalam pikiran kita selalu berisi kebahagiaan maka kapanpun kita memanggil memori kita yang keluar hanya kebahagiaan. ”Hilangkan rasa benci apapun itu dan berikan lebih banyak, jangan harapkan sesuatu,”.

Sesungguhnya … senyum itu sedekah yang luar biasa …… Senyum dapat memancarkan ikatan kasih sayang sehingga tercipta ta’liful qulb (hubungan hati). Ikatan hati yang bukan sekadar diikat oleh sesuatu yang bersifat materi, tetapi oleh iman dan Islam. Senyuman sebagai bukti Anda menghargai, menyayangi, dan mencintai saudara Anda. Maka tersenyumlah …

———————————————————————-

Ingatlah kawan kita di dunia ini hanyalah mampir minum sebentar. Lihatlah matahari yang biasa menerangi alam semesta ini, seterang-terangnya dan  sepanas-panasnya dia…saat waktunya tiba, dia juga akan menghilang dan pulang kembali ke peraduannya, begitu juga dengan apa yang kita miliki di dunia ini, bahkan diri kita sendiri, jika saatnya tiba, …kita juga akan sama dengan matahari itu

Posting by :

http://nurmad.staff.ub.ac.id/makna-hidup/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar